Monday, 12 May 2014

Diary Sang Zombigaret : Cuma Penyesalan




Malam ini tepat setahun gue menjalani rutinitas yang menyakitkan dan membosankan. Cuma terbaring di kasur dengan hidup di bantu obat dari dokter, dan tak lupa jarum infuse yang selalu menempel di lengan kiri. Sekarang gue Cuma bisa mengingat-ingat berbagai kejadian awal yang membuat gue menyesal sampai sekarang. Akibat barang biadab yang biasa disebut ‘rokok’ itu lah gue menjadi seperti ini. ya, di vonis oleh dokter bahwa gue terkena kanker paru-paru #Nasib.

kisah gue ini berawal dari waktu SMA. Waktu itu gue dikenalin sama temen sepergaulan gue. Sebut saja namanya agus.  Dia ini seorang perokok berat. Tiap hari dia selalu membawa rokok ke sekolah. dihitung-hitung, setidaknya kurang lebih satu bungkus per-hari dia menghabiskan rokok. Karna penasaran, gue pun menanyakan gimana sih rasanya merokok.

‘bro, banyak banget lo ngebul, enak ya emangnya?’ kata gue
‘yaelah, malah di Tanya. Ya enak lah bro. mau nyoba?’
‘nyoba? Oke deh, sini minta satu batang.’

Gue mulai mencicipi rokok itu. Pertama, gue mulai menghisapnya, mencoba mencicipi gimana rasanya. Gue terkejut, dalam hati gue bicara ‘wah enak juga ya’. Tapi gue juga sempat berpikir tentang betapa bahayanya barang yang gue hisap ini dan berapa banyak zat beracun yang terkandung dalam barang ini. seperti iklan-iklan yang sering gue lihat di tv.


Gue bertanya ke dia.
‘bro, bukannya rokok ini bahaya?’
‘ah, tenang aja, bro. liat gue nih, sudah satu tahun lebih gue jadi perokok berat. Gue gak apa, kan?’ kata dia meyakinkan gue
‘iya juga ya’


Hari demi hari telah berlalu. Saat itu gue punya kebiasaan baru, yaitu merokok. perasaan enak dan nyaman saat menghisapnya emang gak ada duanya. Apalagi kalo lagi ngumpul sama temen, rokok gak akan pernah ketinggalan.

Sebetunya pihak keluarga dan kerabat, sudah memberi tau tentang bahaya merokok. Tapi entah kenapa waktu itu gue gak sadar sama sekali. Malahan gue berpikir ‘halah, palingan mereka Cuma mau nakut-nakutin’. Sifat gue yang tak peduli terhadap nasihat itu emang cukup parah.

Beberapa tahun sudah berlalu. Saat itu gue sudah menjadi seorang mahasiswa. Tingkat pendidikan gue yang semakin tinggi juga berbanding lurus dengan tingkat kecanduan gue terhadap rokok. Sekarang gue mulai bisa menghabiskan rokok sampai 2 bungkus dalam sehari. Yap, sudah sangat parah. Hingga semua berubah setelah satu tahun kemudian.

Gue mulai merasa nafas gue sudah gak begitu normal lagi. Gue jadi sering batuk-batuk dan juga mengalami nyeri di bagian dada. Sudah kurang lebih 3 bulan, keadaan gue semakin parah. Batuk juga sekarang mulai mengeluarkan darah. Karna gue takut terjadi apa-apa, gue pun akhirnya memutuskan untuk memeriksakan ke dokter.

Betapa terkejutnya gue. Gue langung di vonis dokter bahwa gue mungkin terkena kanker paru-paru. Gue gak percaya, gue langsung memberi pertanyaan kepada dokter itu tentang apa dasarnya dia memvonis gue begitu. Tapi tiba-tiba, dada gue terasa sangat sakit, gue menggeliat kesakitan tepat di depan dokter gue tadi. Dan akhirnya, gue pun pingsan.

Beberapa hari kemudian, gue pun siuman. Saat membuka mata, ibu gue sedang tidur disebelah gue. matanya sedikit bengkak, gue bisa tahu bahwa dia habis menangis. gue mencoba membangunkanya, dan bertanya tentang keadaan gue ini.

ternyata kanker ini sudah mencapai stadium akhir. Paru-paru gue sudah banyak berlubang. Bisa bertahan satu setengah tahun pun sudah sangat luar biasa. Gue hanya bisa tertunduk lesu di atas kasur rumah sakit.


Badan gue sekarang hanya seperti tulang yang di balut oleh kulit. Dengan keadaan ini, gue menyebut diri gue sendiri sebagai “Zombigaret”. Yaitu seorang manusia yang berubah menjadi zombie akibat sigaret.Sekarang, gue hanya bisa menjadikan diri sendiri sebagai contoh bagaimana menakutkannya rokok itu. 

Gue sudah yakin, hidup gue udah gak akan lama lagi. Sekarang, hanya tersisa penyesalan yang tak berguna. Ingatlah wahai teman berhentilah merokok sebelum anda menyesal seperti gue ini.
Selamat jalan


Tulisan ini di ikutsertakan dalam lomba menulis
‘Diary sang zombigaret’

6 comments:

  1. ngeri ya rokok itu. apalagi yang kena bukan cuma si perokok, tapi orang sekitarnya pula. aku pun ngrasain asma karena bapakku perokok. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, iya juga sih, perokok pasif lbih bahaya malahan ><

      Delete
  2. Nah, kadang nggak ngerti juga sama orang yang masih ngerokok padahal tau bahayanya dan contoh korbannya pun banyak ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo dipikir2 sih juga aneh, banyak yang sudah terbuai masalahnya. apalagi harga rokok di indo ini murahnya bukan main, cuma sekitar 10ribuan, liat aja di luar, ada yang nyampe 60 US$ malahan -_-

      Delete
  3. merokok itu sangat membahayakan,,tapi kok masih banyak yang ngerokok meskipun sudah banyak korban akibat merokok

    ReplyDelete