Malam ini tepat setahun gue menjalani rutinitas yang
menyakitkan dan membosankan. Cuma terbaring di kasur dengan hidup di bantu obat
dari dokter, dan tak lupa jarum infuse yang selalu menempel di lengan kiri. Sekarang
gue Cuma bisa mengingat-ingat berbagai kejadian awal yang membuat gue menyesal
sampai sekarang. Akibat barang biadab yang biasa disebut ‘rokok’ itu lah gue
menjadi seperti ini. ya, di vonis oleh dokter bahwa gue terkena kanker paru-paru
#Nasib.
kisah gue ini berawal dari waktu SMA. Waktu itu gue dikenalin
sama temen sepergaulan gue. Sebut saja namanya agus. Dia ini seorang perokok berat. Tiap hari dia
selalu membawa rokok ke sekolah. dihitung-hitung, setidaknya kurang lebih satu
bungkus per-hari dia menghabiskan rokok. Karna penasaran, gue pun menanyakan
gimana sih rasanya merokok.
‘bro, banyak banget lo ngebul, enak ya emangnya?’ kata gue
‘yaelah, malah di Tanya. Ya enak lah bro. mau nyoba?’
‘nyoba? Oke deh, sini minta satu batang.’
Gue mulai mencicipi rokok itu. Pertama, gue mulai
menghisapnya, mencoba mencicipi gimana rasanya. Gue terkejut, dalam hati gue
bicara ‘wah enak juga ya’. Tapi gue
juga sempat berpikir tentang betapa bahayanya barang yang gue hisap ini dan
berapa banyak zat beracun yang terkandung dalam barang ini. seperti iklan-iklan
yang sering gue lihat di tv.
Gue bertanya ke dia.
‘bro, bukannya rokok ini bahaya?’
‘ah, tenang aja, bro. liat gue nih, sudah satu tahun lebih gue
jadi perokok berat. Gue gak apa, kan?’ kata dia meyakinkan gue
‘iya juga ya’
Hari demi hari telah berlalu. Saat itu gue punya kebiasaan
baru, yaitu merokok. perasaan enak dan nyaman saat menghisapnya emang gak ada
duanya. Apalagi kalo lagi ngumpul sama temen, rokok gak akan pernah
ketinggalan.
Sebetunya pihak keluarga dan kerabat, sudah memberi tau
tentang bahaya merokok. Tapi entah kenapa waktu itu gue gak sadar sama sekali. Malahan
gue berpikir ‘halah, palingan mereka Cuma
mau nakut-nakutin’. Sifat gue yang tak peduli terhadap nasihat itu emang
cukup parah.
Beberapa tahun sudah berlalu. Saat itu gue sudah menjadi
seorang mahasiswa. Tingkat pendidikan gue yang semakin tinggi juga berbanding
lurus dengan tingkat kecanduan gue terhadap rokok. Sekarang gue mulai bisa
menghabiskan rokok sampai 2 bungkus dalam sehari. Yap, sudah sangat parah. Hingga
semua berubah setelah satu tahun kemudian.
Gue mulai merasa nafas gue sudah gak begitu normal lagi. Gue
jadi sering batuk-batuk dan juga mengalami nyeri di bagian dada. Sudah kurang
lebih 3 bulan, keadaan gue semakin parah. Batuk juga sekarang mulai
mengeluarkan darah. Karna gue takut terjadi apa-apa, gue pun akhirnya
memutuskan untuk memeriksakan ke dokter.
Betapa terkejutnya gue. Gue langung di vonis dokter bahwa gue
mungkin terkena kanker paru-paru. Gue gak percaya, gue langsung memberi pertanyaan
kepada dokter itu tentang apa dasarnya dia memvonis gue begitu. Tapi tiba-tiba,
dada gue terasa sangat sakit, gue menggeliat kesakitan tepat di depan dokter gue
tadi. Dan akhirnya, gue pun pingsan.
Beberapa hari kemudian, gue pun siuman. Saat membuka mata,
ibu gue sedang tidur disebelah gue. matanya sedikit bengkak, gue bisa tahu
bahwa dia habis menangis. gue mencoba membangunkanya, dan bertanya tentang
keadaan gue ini.
ternyata kanker ini sudah mencapai stadium akhir. Paru-paru
gue sudah banyak berlubang. Bisa bertahan satu setengah tahun pun sudah sangat
luar biasa. Gue hanya bisa tertunduk lesu di atas kasur rumah sakit.
Badan gue sekarang hanya seperti tulang yang di balut oleh
kulit. Dengan keadaan ini, gue menyebut diri gue sendiri sebagai “Zombigaret”. Yaitu
seorang manusia yang berubah menjadi zombie akibat sigaret.Sekarang, gue hanya
bisa menjadikan diri sendiri sebagai contoh bagaimana menakutkannya rokok itu.
Gue sudah yakin, hidup gue udah gak akan lama lagi. Sekarang,
hanya tersisa penyesalan yang tak berguna. Ingatlah wahai teman berhentilah merokok
sebelum anda menyesal seperti gue ini.
Selamat jalan
Tulisan ini di ikutsertakan dalam
lomba menulis
‘Diary sang zombigaret’
ngeri ya rokok itu. apalagi yang kena bukan cuma si perokok, tapi orang sekitarnya pula. aku pun ngrasain asma karena bapakku perokok. :(
ReplyDeletehaha, iya juga sih, perokok pasif lbih bahaya malahan ><
DeleteNah, kadang nggak ngerti juga sama orang yang masih ngerokok padahal tau bahayanya dan contoh korbannya pun banyak ._.
ReplyDeletekalo dipikir2 sih juga aneh, banyak yang sudah terbuai masalahnya. apalagi harga rokok di indo ini murahnya bukan main, cuma sekitar 10ribuan, liat aja di luar, ada yang nyampe 60 US$ malahan -_-
Deletemerokok itu sangat membahayakan,,tapi kok masih banyak yang ngerokok meskipun sudah banyak korban akibat merokok
ReplyDeleteyap bener banget mas :D
Delete